PANTAI SANUR



Sanur merupakan pionir kepariwisataan Bali yang sampai sekarang masih menjadi salah satu tujuan wisata utama. Nama Sanur diduga berasal dari kata " Saha Nuhur " yang berarti memohon untuk datang pada suatu tempat. Sanur memiliki beberapa catatan sejarah. Pada tahun 1906 peristiwa " Perahu Sri Komala " milik Belanda berlabuh di pantai Sanur. Pada saat itu Belanda dengan liciknya menuduh bahwa penduduk Sanur melakukan pembajakan atas isi perahu tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mencari dalih menyerang Kerajaan Badung . Maka pada tanggal 20 September 1906 berkecamuklah " Perang Puputan Badung " yang semangatnya diwariskan pada generasi penerusnya. Karena pantai Sanur dinilai strategis, maka tentara NICA Jepang pun masuk ke Bali melalui Pantai Sanur pada tahun 1945. Keindahan Sanur telah mengundang banyak wisatawan. Dikalangan pariwisata pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia bernama A. J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di Sanur sejak tahun 1937. Pada tahun 1963 geliat pariwisata Sanur makin terasa dengan didirikannya Hotel Bali Beach ( sekarang Inna Grad Bali Beach ) . Pembangunan hotel yang mengambil lahan pertanian ( sawah dan kebun kelapa ) milik masyarakat sempat membuat was � was para tokoh masyarakat Sanur saat itu. Melalui pembentukan Badan Pembina Desa Sanur pada tahun 1965, maka mulailah dirintis berbagai usaha . melihat perkembangan pariwisata mulailah dirintis usaha dibidang pariwisata yang salah satunya dengan membangun permandian umum dan Warung Mini ( Snack Bar ) yang merupakan cikal bakal Beach Market Restaurant. Untuk tetap menjadikan Sanur sebagai daerah tujuan wisata utama pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan Pemerintah Propinsi Bali dan dana bantuan dari Pemerintah Jepang melaksanakan penataan pantai dari pantai Matahari Terbit sampai dengan Mertasari 6 Km dalam bentuk menanggulangi abrasi dengan melakukan penambahan lebar pantai dan penertiban bangunan � bangunan yang ada pantai..Sedangkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan telah dipasang beberapa CCTV di beberapa tempat di wilayah Sanur.

POTENSI

Potensi yang terdapat di Kawasan Pariwisata Sanur diantaranya :

1. Sosial Budaya

Potensi sosial budaya dalam rangka pengembangan Kawasan Pariwisata Sanur meliputi : pura, puri ( jero ) pasar tradisional, bangunan atau monumen bersejarah, peninggalan purbakala, tradisi setempat, kesenian, kerajinan dan aktifitas kehidupan sehari � hari.

a. Pura

- Pura Dalem Kedewatan ( Desa Sanur Kaja )

- Pura Balatri ( Desa Sanur Kaja )

- Pura Sakenan ( P Serangan )

- Pura Sasuhunan Wadon ( P Sakenan )

- Pura Empat Payung ( P Serangan )

- Pura Belanjong ( Desa Sanur Kauh )

b. Jero Gede Sanur

Di Desa Sanur Kaja terdapat sebuah rumah tinggal keluarga yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata. Di kalangan masyarakat setempat rumah tersebut dikenal dengan sebutan Jero Gede Sanur. Di samping sebagai rumah tempat tinggal keluarga, keberadaan Jero Gede Sanur juga menjadi pusat orientasi dalam bidang adat dan agama.

c. Pasar Tradisional

Di beberapa desa di Kawasan Pariwisata Sanur terdapat sejumlah Pasar tradisional yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata . Pasar � pasar yang dimaksud diantaranya Pasar Sindu, Pasar Intaran dan Pasar Adat Intara.

d. Bangunan / Monumen Bersejarah

Bangunan atau monumen bersejarah yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata adalah Monumen Perjuangan yang terletak di areal parkir Pantai Matahari terbit. Bangunan Monumen yang menyerupai candi ini terbuat dari batu padas hitam dengan luas pelataran 5 meter persegi dan tinggi 6 meter

Bangunan bersejarah lainnya adalah Museum Le Mayeur. Museum ini terletak di tepi pantai yang berjarak sekitar 200 meter dari hotel Grand Bali Beach. Bangunan ini dibangun oleh seorang pelukis asing bernama A.J Le Mayeur yang datang ke Bali pada tahun 1937, sekaligus mempopulerkan keberadaan Pantai Sanur sebagai tempat wisata. Museum yang dibangun dengan langam arsitektur Bali tersebut lebih banyak memajang lukisan yang menggambarkan kehidupan Le Mayeur bersama istrinya yang bernama Ni Polok, seorang perempuan Bali.

e. Peninggalan Purbakala

Jenis - jenis peninggalan purbakala yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata di kawasan Pariwisata Sanur adalah :

- Situs Purbakala Belanjong

Prasasti ini terletak dikawasan Mertasari Sanur, berbentuk pilar dengan tinggi 177 cm dengan garis tengah 62 cm. Prasasti ini ditulis dengan 2 huruf yaitu huruf Pre-Nagari mengunakan bahasa Bali Kuno dan huruf Kawi mengunakan bahasa Sansekerta

- Prasada dan Arca

Di Kelurahan Serangan terdapat tiga buah prasada masing � masing di Pura Sakenan, Pura Sasuhunan Wadobn dan Pura Cemara serta dua buah arca nandini dalam kondisi tidak utuh di Pura Sasuhunan Wadon.

- Masjid Syuhada

Di Kampung Bugis, Kelurahan Serangan terdapat sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Syuhada. Masjid ini dibangun pada abad ke 17 berkaitan dengan kedatangan kelompok orang Bugis ke Bali.

f. Tradisi Setempat

- Ngerebong

Ngerebong merupakan sebuah tradisi keagamaan yang diselenggrakan di Pura Mutering Jagat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pura Pengerebongan, di desa Kesiman petilan. Tradisi ini diselenggarakan setiap 210 hari, tepatnya hari Anggara Keliwon Medangsia.

- Ngujur

Tradisi ngujur terdapat di Desa Sanur Kaja, merupakan tradisi yang terdapat di kalngana komunitas nelayan, dimana anak � anak nelayan mendatangi para nelayan yang baru pulang dari melaut untuk memintab ikan hasil tangkapan.

- Mintar

Tradisi mintar terdapat di Desa Serangan, sebuah tradisi unik yang pesertanya melibatkan dua kelompok umat berbeda agama yakni kelompok Hindu dan Islam. Tradisi Mintar dilaksanakan setiap tahun pada Sasih Kenem dengan hari yang berbeda. Bagi kelompok Hindu Ttradisi Mintar dilaksanakan pada hari Tilem Sasih Kenem. Pada saat itu dapat disaksikan prosesi mengelilingi Pulau Serangan dan berakhir di Pura yang sama dengan menghadirkan berbagai jenis atribut dan simbul � simbul keagamaan yang yang terdapat di semua pura di Pulau itu. Sedangkan di kalngan umat Islam tradisi Mintar dilakukan dengan mengarak Kitab suci Al Qur'an mengelilingi masjid Syuhada.

- Lomba Layang � layang, Jukung dan Pawai Obor

g. Kesenian

Beberapa jenis kesenian tradisional yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata di Kawasan Pariwisata Sanur adalah pertunjukkan Barong dan Tari Keris di Desa Kesiman Petilan.

h. Kerajinan

Di Kawasan Pariwisata Sanur terdapat sejumlah usaha kerajinan yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata yaitu : seni ukir kayu ( di Desa Kesiman Petilan ) layang � layang ( di desa Sanur Kaja dan Sanur Kauh ) cindramata kerang, gantungan kunci dan bingkai foto ( di Desa Serangan ), Kain bordir ( di Desa Sanur )

2. Obyek dan Daya Tarik Wisata

2.1. Pantai Sanur

Kawasan Pariwisata Sanur memiliki ikon yang terkenal yaitu Pantai Sanur. Di kalangan pariwisata Pantai Sanur lebih diperkenalkan kepada dunia internasional oleh pelukis Belgia bernama A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok. Daya tarik pantai Sanur adalah pantainya yang berpasur putih dengan panorama indah saat matahari terbit (sunrise). Terumbu karang di kawasan pariwisata Sanur terdiri dari terumbu karang yang ada di Pantai Semawang-Sindhu-pantai Sanur-pantai Matahari dan Serangan.

Fasilitas yang terdapat di Sanur antara lain adanya Hotel bertaraf internasional seperti Hotel Inna The Grand Bali Beach, Bali Hyatt, Sanur Beach, Inna Sindhu Beach, Griya Santrian dan Besakih Hotel. Berbagai fasilitas pariwisata ini beroprasi dekat dengan perumah penduduk, sehingga Sanur merupakan kawasan pariwisata terbuka.

2.2. Pura Blanjong Sanur

Pura Blanjuong Sanur sangat penting kaitannya dengan wisata arkeologi terkait dengan peninggalan purbakala di tempat ini. Di lokasi Pura ini terdapat peninggalan tugu batu tertulis yang merupakan prasasti Raja Kasari Warmadewa yang berkeraton di Singhadwala tahun 917.

2.3. Atraksi Wisata

Di pantai Sanur sering digelar event loka, nasional maupun internasional misalnya : lomba layang � layang, jukung tradisional serta surving. Wisatawan juga dapat berjalan-jalan atau joging menyusuri pantai Sanur sampai Matahari. Wisatawan juga dapat melakukan aktifitas windsurfing, snorkling, diving, sea walker, berenang, naik kano dan fishing. Selain itu terdapat fasilitas olahraga seperti golf, bowlingt, cycling. Untuk fasilitas golf dan bowling tersedia di lingkungan Hotel Inna The Grand Bali Beach.

Wisatawan juga dapat menonton pertunjukan kesenian Bali di kawasan Pariwisata Sanur yang sering ditampilkan oleh hotel dan restauran seperti : drama tari Ramayana, tari Panyembrama, Puspawresti, Oleg Tamulilingan, Margepati dan Teruna Jaya.

Komentar