| |
Untuk melestarikan kekayaan seni budaya daerah, maka pada tahun 1969 dibentuklah sebuah Proyek Pengembangan Pusat Kesenian Bali di Denpasar yang merupakan gagasan dari almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Pada tanggal 16 Agustus 1978 Proyek Pengembangan Pusat kesenian
Fasilitas yang terdapat pada Taman Budaya menurut jalur pengunjung antara lain
1. Pintu masuk sebelah selatan
2. Ruang Rapat dan Kafetaria
Bangunan ini terdiri atas dua lantai, lantai atas untuk tempat pertemuan dan lantai bawah untuk cafetaria dan wartel.
3. Patung Kumbakarna Karebut
Patung Kumbakarna Karebut melambangkan kesetiaan Kumbakarna kepada negaranya Alengka. Patung ini dibuat oleh pengukirnya I Wayan Nyungkal dari desa Tegallalang Kabupaten Gianyar pada tahun 1975.
4. Wantilan
Berfungsi sebagai tempat pertunjukan � pertunjukan kecil, seperti kegiatan rutin Taman Budaya, tari Kecak dan juga dipergunakan pada saat � saat Pesta Kesenian Bali.
5. Wisma Seniman
Wisma Seniman terletak di bagian barat laut yang berfungsi untuk penginapan para seniman atau seniwati atau para pejabat lainnya. Bangunan ini dibuat pada tahun 1975.
6. Studio Patung / Gedung Demontrasi Memahat.
Gedung ini terdiri dari atas dua lantai, lantai bawah dipergunakan untuk tempat demontrasi memahat dan kegiatan lomba rutin Taman Budaya sedangkan lantai atas untuk menyimpan hasil dari lomba dan hasil karya yang didemontrasikan. Lantai bawah dan atas dari gedung ini pada saat Pesta Kesenian Bali sepenuhnya dipergunakan untuk pameran maket bangunan
7. Studio Melukis/Bale Panjang
Gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk mendemontrasikan kegiatan melukis.
8. Gedung Krya Sembrani Occaihcrawa
Gedung ini berfungsi sebagai tempat pameran yang tidak tetap /berubah � ubah.
9. Gedung Pameran Utama Mahudara Mandhara Giri Bhuvana.
Mahudara Mandhara Giri Bhuvana artinya menjulang tinggi Gunung Mandhara di bumi ini. Gedung ini berfungsi sebagai tempat pameran tetap yang berupa koleksi karya seni para seniman � seniwati yang memiliki prestasi tinggi dan telah mendapat penghargaan dari pemerintah.
10. Bale Kembang
Bale ini merupakan simbul kepala akupa dalam serita " Perputaran Mandara Giri.
11. Gedung Perpustakaan " Widya Kusuma "
Widya Kusuma artinya pengetahuan itu ibarat bunga yang selalu menjadi idaman setiap insan.
- Lantai atas : berfungsi sebagai perpustakaan yang mengoleksi buku � buku kesenian dan kebudayaan
- Lantai bawah : tempat untuk ruang baca bagi para pengunjung.
12. Bale Pepawosana Amertha Saraswati
Fungsinya sebagai tempat pepaosan, temapat diskusi sastra, " Dharma Wacana "
13. Pura Taman Beji
Merupakan tempat persembahyangan bagi karyawan / karyawati Taman Budaya dan masyarakat sekitarnya. Didalam pura ini terdapat sebuah batu hitam besar yang menurut beberapa sumber batu ini merupakan lambang kesuburan.
14. Kalangan Kecak Mandhala
Berfungsi sebagai tempat pertunjukan yang bersekala kecil.
15. Jembatan Gajah Mina
Jembatan ini yang menghubungkan lokasi suci dengan lokasi ramai, bentuk badan jembatan seperti ikan ( mina ) dan berkepala Gajah.
16. Kalangan Angsoka
Terletak di sebelah kanan depan panggung terbuka Ardhacandra, yang berfungsi untuk tempat pertunjukan � pertunjukan kecil.
17. Kori Agung Panggung Terbuka Ardhacandra
Kori Agung diapit oleh dua buah bale bengong yang terletak disebelah utara dan selatan kori Agung. Fungsi bale ini adalah sebagai pengawasan keamanan pengunjung. Di depan bale bengong di sebelah utara terdapat bale Kukul.
18. Panggung Terbuka Ardhacandra
Ardhacandra bermakna yaitu Ardha yang artinya setengah lingkaran, candra artinya bulan ( bulatan ) atau lingkaran. Ardhacandra sama dengan setengah lingkaran / tapal kuda. Panggung ini terabagi menjadi dua lantai yaitu :
Lantai atas : tempat pertunjukan besar seperti : sendratari, drama gong, musik
Lantai bawah : dipergunakan sebagi tempat pameran.
19. Kalangan Ratna Kandha
Berfungsi sebagai tempat pergelaran � pergelaran kegiatan rutin Taman Budaya.
20. Panggung Tertutup Ksirarnawa
Nama Ksirarnawa berasal dari bahasa sansekerta yang berarti lautan susu. Simbul itu diambil dari cerita Perputaran Mandhara Giri.
Komentar
Posting Komentar